MEMBUKA
GERBANG LANGIT DI MALAM HARI
Tidak banyak orang yang mampu
membuka gerbang langit dan mengetuk pintu kemuliaan Allah di malam hari. Jika
engkau bangun malam, dengan hati jernih , jiwa raga suci dari hadas, lalu merapat
ke pintuNya, maka dirimu termasuk sebagian dari sedikit. Dan yang sedikit
itulah yang beruntung. Yang sedikit itulah yang di depan untuk memimpin yang
lain.
Khalid Abu Syadi berkata melalui
kalimat yang indah, “Para Mujahidin menghunus belati ketakutan dan
menggunakannya untuk menyembellih domba kemalasan. Dengan serta merta rasa
kantuk terkejut dan terbang jauh. Terngianglah di telinga mereka suara benaran,
“Adakah orang yang terpanggil?” Mereka memenuhi panggilan dan hidung mereka
mencium keharuman surga yang dibawa oleh angin di penghujung malam. Rasa rindu
semakin menggejolak, tekat pun bertambah kuat , kaki berdiri kokoh dengan
tegaknya, dan air mata bercucuran sampai akhir masa kunjungan. Dan tibalah saat
perpisahan. Seruan untuk berangkat telah dikumandangkan menggugah keasyikan.
Terbitlah fajar.”
Khalid Abu Syadi menyamakan orang
yang bangun malam dengan seorang mujahidin (pejuang di jalan Allah). Ini masuk
akal, karena tidak banyak orang yang
mampu mengalahkan hawa nafsunya dan membunuh rasa kantuknya di pusar malam.
Bangkit dari tidur karena niat
untuk menemui ‘Kekasihnya’ di malam hari dan mengadakan perjumpaan suci. Namun
sebelumnya, masih ada musuh yang harus dikalahkan, yaitu udara dngin yang
menyengat tulang sumsum ketika hendak mengabil air wudhu. Tetapi bagi orang
yang sudah ‘tergila-gila’ ingin berjumpa dengan ‘Kekasihnya’ , apapun
penghalang dan rintangan akan dihadapi serta dikalahkannya. Sebab ia menyadari
betul, untuk berjumpa dalam sebuah pertemuan suci dengan ‘Sang Kekasih’, haruslah
berdandan sebagus mungkin dan haruslah jiwa serta raga dalam keadaan suci.
Seseorang ini mengambil wudhu sebagai bentuk mensucikan jiwa dan raga dari
hadas.
Tentunya tidak mungkin gerbang
pintu kemuliaan Allah dibuka ketika seseorang hadir dalam keadaan kotor. Sama
halnya jika engkau hendak menghadap Raja dengan baju kotor, berbau, dan
berpenampilan dekil. Jauh sebelum mendekat ke pintu gerbang kerajaan, sudah
ditolak oleh penjaganya. Maka pasti engkau tidak akan bisa memenuhi keinginan
mu untuk menghadap Raja yang kau rindukan. Tapi engkau berdandan rapi dan
tampak sopan, penjaga gerbang akan mempersilahkan masuk. Engkau bertemu Raja
dan berbicara dengannya. Jika raja itu bijak dan berterima kasih sayang , apa
yang kau minta akan dikabulkannya.
Maka pikirkanlah, Raja yang kau
hadapi di keheningan malam adalah Raja dari segala raja yang memiliki sifat
Maha Kasih dan Maha Sayang kepadamu. Menangislah di hadapanNya dengan segala
penyesalan atas dosamu. Kemudian ajukanlah permohonanmu dengan sopan niscaya Dia
akan mengabulkan hajatmu
Selama Hidup Rasulullah Tidak Pernah Melewatkan Tahajud
Qiyamul lail adalah shalat malam.
Di antara sekian banyak shalat malam, sesungguhnya yang paling utama adalah
shalat tahajud. Di katakan bahwa shalat tahajud itu kedudukannya setelah shalat
wajib yang lima waktu.
Shalat Tahajud menyimpan
keagungan dan kemuliaan yang luar biasa.
Keduduksnnya memang sebagai ibadah sunnah namun Rasulullah tak sekalipun
meninggalkannya dalam seumur hidupnya. Tidak banyak orang yang mampu
melaksanakannya dengan Istiqamah. Namun andaikan seluruh manusia di dunia ini
tahu serta merasakan keindahannya, tentu akan tergila-gila mengerjakannya.
Dahulu, apabila Rasulullah saw.
meninggalkan wirid qiyamul lailnya , beliau mengqadhanya (menggantikannya) di
siang hari dengan shalat sebanyak dua
belas rakaat.
Dahulu, Rasulullah saw. selalu
membangunkan keluarganya agar mereka ikut ambil bagian (turut serta) meraih
saat yang baik itu. Beliau mendatangi anak perempuannya, Fatimah , dan
suaminya, Ali seraya mengetuk pintu rumah mereka di malam hari. Beliau merasa
heran karena keduanya lebih memilih tidur daripada shalat tahajud. Rasulullah
menegur mereka, “Tidaklah kalian kerjakan shalat ?”
Dahulu, jika Rasulullah saw.
mendengar suara kokok ayam di tengah malam, beliau terbangun lalu menyambung
kokok ayam itu dan menyerukan kepada manusia dengan bahasa mereka seraya
berkata, “Wahai manusia, keguncangan kiamat akan datang yang diiringi dengan
keguncangan yang lain. Telah datang kepada kalian kematian dengan segala
sesuatunya.”
Pernah juga Rasulullah saw.
berkata kepada para sahabat, “Sebaik-baik lelaki adalah Abdullah bin Umar bin
Khathab, seandainya ia shalat di waktu malam.” Beliau saw. pernah menasihati
Abdullah bin Umar, “Wahai Abdullah, janganlah engkau menjadi seperti si fulan,
ia mengerjakan shalat malam, lalu ia meninggalkannya.” Salah satu dari sekian warisannya adalah tauladan
mereka dalam bertahajud.
Misteri Besar Yang Jarang Diketahui Orang
Misteri adalah sesuatu yang tidak
banyak diketahui manusia. Malam yang panjang dan sunyi sesungguhnya menyimpan
sebuah misteri. Bagi orang yang melewatkannya begitu saja tentu tidak akan
menemukan kunci rahasia itu. Namun bagi yang rajin bangun malam dan mengetuk
pintu langit melaui tahajud, pasti akan mendapatkannya. Maka raihlah kunci
kejayaan hanya dengan berdiri berqiyamul lail dengan ikhlas dan istiqamah.
Bermunajatlah kepada Allah, pasti kau akan menemukan misteri itu.
Pikirkanlah, seandainya tidak
menyimpan misteri besar mengapa Rasulullah saw. rajin melaksanakannya? Mengapa
Nabi Dawud gemar mendirikannya? Mengapa para salaf dan para shahilin pun
istiqamah dengan tahajud?
Dikatakan bahwa dengan shalat
tahajud seseorang akan mendapatkan kemuliaan dari Allah; semua rahmat yang tidak
mudah didapatkan oleh kebanyakan manusia di dunia. Kemuliaan itu meliputi surga
yang tidak hanya dijumpai di akhirat, tetapi langsung dirasakan di dunia. Jika
mati, menjadi mati khusnul khatimah, serta hajat (keinginan) yang baik tentu
dikabulkan oleh Allah swt.
Jika engkau belum pernah
merasakan lezatnya berdiri di malam hari dengan tahajud, cobalah untuk
melakukannya, pasti dirimu akan merasa rindu kepada Allah Yang Maha Penyayang.
Sarana Komunikasi Secara Langsung
Qiyamul lail, dalam hal ini
shalat tahajud, merupakan sarana komunikasi langsung dengan Allah swt. Ketika
malam sedang sepi, seorang muslim yang shaleh berdiri tegak mengadap Allah. Ia
bermunajat, beristiqfar dan melakukan pujian-pujian di dalam shalat nya. Jiwa
dah rohnya menyambung dengan Dzat Allah Yang Maha Ghaib.
Banyak orang berdo’a tetapi do’a
nya tidak mustajab. Hal itu karena kurangnya konsentrasi kepada Allah yang di
mintai do’a. Banyak orang yang ingin mendapatkan kemuliaan, tetapi hatinya
tetap merasa ‘jauh’ dari Allah. Hal itu karena kurangnya konsentrasi dalam
melakukan komunikasi dengan Tuhannya.
Oleh karena itulah shalat malam
(tahajud) merupakan amalan yang sangat tepat untuk ‘menyambung’ komunikasi
antara hamba dan Tuhannya. Mula-mulanya ia menyatakan penyesalan atas segala kesalahannya
dan berharap mendapatkan ampunan dari Allah. Tetesan air matanya berubah
menjadi genangan telaga al-Kautsar. Sebuah telaga ampunan dari Allah. Setelah
itu, ia mengajukan permohonan-permohonan yang mengandung kebahagiaan dunia dan
akhirat. Karena antara hamba dan Tuhan telah terjalin komunikasi yang mesra,
tentu setiap permohonan dikabulkanNya.
Dijamin Masuk Surga
Yakinlah bahwa tahajud bisa
mempermudah dirimu untuk masuk surga. Barang siapa yang menghidupkan malam
dengan shalat sunnah, yang mendapatkan limpahan rahmat dari Allah dan
mendapatkan surga.
Masuk surga dengan damai, dapat
di artikan sebagai surga kelak setelah kiamat. Namun boleh jadi surga di dunia,
yang berupa nasib baik, hidup sejahtera dan hati damai. Tidakkah engkau
mendambakan kehidupan yang baik, sejahtera dan suasana damai? Sesungguhnya hal
itu di dambakan oleh semua umat manusia. Kehidupam yang baik, artinya, engkau
mendapatkan kelapangan rijeki, kemudahan dalam mencari nafkah dan menyelesaikan
masalah, kondisi kesehatan yang terpelihara dan pikiran damai.
Karena kepatuhan dan munajatmu
setiap malam, engkau pun masih akan mendapatkan sesuatu yang lebih besar dan
lebih berharga, yakni mati dalam keadaan biak di hari kiamat dijamin masuk
surga.
Orang yang bertaubat dengan istighfar
dan munajat di malam hari, ia mendapatkan ampunan dari Allah. Ia termasuk orang
yang berlomba-lommba mencari keampunan Tuhannya, yang sudah di jelaskan pada
Al-Qur’an
hahahahahahahah
BalasHapusBetullll sekaliii... Mudah2an Allah merahmati kita semua
BalasHapusMasukkan komentar Anda... assalam.. Knp gw dh 10thn sering tahajud, puasa, dhluha, dzikir dll tp nasib gw tetep suram. Gw tambah sulit dpt jodoh dan rejeki, gw tetep dijahati org trs. Dlu saat gw msh krja di perantauan, gw sering dihina teman, dibodohi teman, dimanfaatkan teman dll. Dlu saat gw msh giat nyari jodoh gw sering ditolak cewe, diremehkan cewe, dihajar org, diancam org, ditipu teman, difitnah teman dll. Gw terpaksa pulang kampung malah nganggur dan jomblo sangat lama, lbh dari 10thn sampai skrng. Tp tdk ada yg menolong gw. Saudara2 gw yg sdh sukses dan kaya rata rata sombong dan pelit. Mrk yg watak nya tdk baik biasa nya DNA nya bukan dari keturunan kakek atau nenek gw. Tp watak nya berasal dari keluarga besan. Kalau watak nya berasal dari kakek nenek gw biasa nya baik. Semakin kaya semakin kasihan kpd yg miskin.
BalasHapusguffit festian, baca deh terjemahan ayat ini :
BalasHapus“Bisa jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan bisa jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”(QS. Al Baqarah: 216)
jd mulai sekarang jgn berburuk sangka.